Sekolah. Sekolah yang ”katanya” menjadikan setiap anak didik menjadi pintar, menjadi pandai, menjadi cerdas, dan bla,bla,bla. Sekolah yang ”katanya” tempat bermain bagi siswa siswi, tempat bercanda tawa bersama kawan-kawan, tempat menimba ilmu, dan tempat bla, bla, bla. Mengapa? Kenapa? Hanya ”katanya” saja, hanya tempat –sekolah- yang penuh kebohongan belaka. Dari metode pendidikan yang ”katanya” membentuk karakter setiap siswanya, yang ”katanya” membebaskan siswanya untuk mengeksplor bakatnya, yang katanya... bla...bla...bla....

Dewasa ini, sekolah bukanlah tempat seperti apa yang saya tuliskan di atas tadi. Sekolah bukanlah tempat yang menyenagkan lagi bagi setiap siswa didik. Sekolah bukanlah tempat untuk menimba ilmu, bukan untuk bercanda tawa, bukan untuk meneksplor bakat siswa dan bukan untuk apa-apa melainkan ”TEMPAT PEMBUNUHAN KARAKTER”. Kenapa saya berani menulis kata itu? ”ya itu kan argumenku, jadi ya suka-suka aku mau nulis apa”.

Tidak. Saya menulis begitu bukan karna ”suka-suka saya”, tetapi saya melihat realita yang terjadi di dunia pendidikan saat ini. Sekolah tak lain adalah tempat menakutkan yang dapat membunuh karakter setiap siswa. Penyebab akan hal itu adalah adanya beberapa faktor. Diantaranya adalah:

1. Kediktatoran sang Guru.
Inilah yang menjadi momok besar bagi setiap siswa saat ini. Sekarang, banyak guru bersikap apatis dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, guru bertindak semaunya tanpa mempedulikan apakah metode yang diterapkannya itu baik atau buruk bagi mental si anak didik. Bahkan tak jarang guru bersikap anarkis atau militeristik. Padahal dalam dunia pendidikan, ”MILITERISME” atau apapun yang berbau kekerasan di”haram”kan untuk masuk ke dunia pendidikan. Inilah yang menjadi faktor terbesar karakter siswa bisa mati atau terbunuh dengan perlahan-lahan karna rasa takut akan sosok guru yang menakutkan.

2. Peraturan Sekolah.
Disinilah banyak orang tak sepakat jika ”Peraturan Sekolah” dimasukkan dalam faktor pembunuh karakter siswa. Banyak yang bilang ”ya kalo gak ada peraturan ya bukan sekolahan”, ada juga yang bilang ”kalo gak pengen ada aturan ya sekolah sama binatang di hutan sana”. Peraturan Sekolah memang harus ada. Dan wajib ada. Tapi mengapa peraturan itu bisa membunuh karakter siswa didik? ”Karna peraturan itu di setujui oleh pihak guru dkk, tidak melibatkan seluruh anggota warga sekolah”. Disini sudah terlihat jika siswa tidak boleh ikut campur dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang di keluarkan sekolah. Nyatanya banyak siswa yang gak setuju dengan peraturan di setiap sekolahannya masing-masing.

3. Metode Pembelajaran.
Dalam hal ini, guru sangat berperan penting. Guru merupakan faktor utama dalam pembentukan karakter siswa. Guru juga harus mengerti metode apa yang pas diterapkan dalam proses belajar mengajar. Salah metode yang diterapkan dalam proses belajar mengajar bisa juga membunuh karakter siswa didik. Yaaaahhh.... guru jaman sekarang memang dituntut lebih kreatif.

Mungkin ada yang gak setuju dengan tulisan saya ini, tapi...............................

Suka-Suka Saya dong, lha wong saya yang nulis.