March 5th, 2008 | Oleh Lutfi Pratomo

JAKARTA—Usai acara Sout-to South Film Festival 2 Vote For Life 2008 yang digelar Lembaga Jaringan Advokasi Tambang di Goethe Institut. Kini, P4W Institut Pertanian Bogor menggelar rangkaian acara; pemutaran film, pameran foto, diskusi buku, workshop, dengan tema “Membaca Lingkungan Dan Budaya” (20 Februari-20 Maret 2008). Meski peserta yang datang sepi namun semangat dan peduli terhadap lingkungan yang hadir sangat antusias sekali (14/02).

Menurut budayawan W.S Rendra, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan semestinya mengembalikan hukum adat yang kini sudah mulai punah. “Coba kalau kita menelisik sejarah bagaimana peran masyarakat adat yang memelihara alam serta bergantung pada alam tanpa harus mengespoitasinya, itu yang harus kita coba pelajari,” ujarnya.

Selain itu, Cristian Purba dari Forest Wacth Indonesia, mengemukakan bahwa peran adat sangat penting dalam menyelamatkan hutan meski perjuangan yang dilakukan hanya segelintir orang memerhatikan dan menjalaninya, seperti yang ada di film Sui Utik yang menceritakan perjuangan Suku Dayak mempertahankan keanekaragaman hayati hutannya dari mafia-mafia kayu.

Peran film dokumenter dalam advokasi lingkungan hidup memang sangat penting, bagaimana film bisa menjelaskan dan menyadarkan masyarakat dengan menusuk emosi dan perasaan penonton untuk peduli terhadap kondisi lingkungan hidup yang kian parah.

Peserta yang hadir dalam diskusi pun menyetujui bahwa peran adat dan media film dokumenter sebagai advokasi lingkungan hidup sangat mengenai sasaran. Sementara itu, diskusi dan pemutaran film dokumenter lingkungan hidup tidak berhenti di acara ini. Namun, masih ada lagi pemutaran film lingkungan hidup yang bakal diadakan oleh Gerilya “Kedai Petualang” bekerjasama dengan Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Uhamka (IMAPALA) dalam acara HUT organisasinya tanggal 14-17 Maret 2008 di kampus Universitas Muhammadyah Prof. DR. Hamka Jakarta Timur.

Adapun film yang bakal diputar yakni, Sui Utik, Bagaimana Adat Berperan Melindungi Hutan (FWI/Gekko 2006), Commnity Logging : Answering the Forest (FWI, TELAPAK, JAUH, Gekko 2007), Rinjani : Jantung Kehidupan Lombok (WWF Indonesia / Gekko 2007), Aku Pulang; Bencana Lumpur Lapindo (Walhi), Action, Terbang Tanpa Sayap II (Profauna Indonesia), dan Sawit Berdarah (COP).