Oleh : Tengky Widjanarkoe


Akan datang suatu masa dimana Kapitalisme mengalami
Kehancuran, dan akan digantikan dengan sistem yang
lebih segar. Yaitu ”SOSIALISME”
. (Karl Marx)


Sosialisme. Sosialisme sebagai doktrin, ideologi maupun toeri, dalam prakteknya berkeinginan untuk membangun masyarakat di mana setiap individu dapat hidup dan bekerja bersama dalam kesetaraan, kebebasan dan solidaritas. Sosialisme lahir karena adanya suatu sistem dimana kepemilikan modal -baik itu berupa uang atau barang- telah menghapuskan kelas-kelas yang ada, menindas kaum buruh (proletar) tanpa kenal ampun. Sistem itu dinamakan ”KAPITALISME”. Kapitalisme bak setan yang menakutkan bagi negeri ini, bergentayangan dimana-mana, entah itu di kota maupun di desa. Kapitalisme seperti rayap yang menggerogoti tiang negara, lalu bersarang, bertelur dan mulai menetaskan bibit-bibit kapitalisme kecil di Negeri ini. Bibit-bibit itu akan mulai menyebar, mencari mangsa dan akan meng-eksploitasi SDM yang ada hingga habis tak tersisa. Hanya ada satu kata dan jalan yang harus ditempuh untuk membasmi dan melenyapkan hantu kapitalis itu dari negeri ini, yaitu ”SOSIALISME!!!”.

Namun dan sayang sekali, Sosialisme di negeri ini sering disalah artikan dan dituduh-tuduh sebagai gerakan terselubung dari ”KOMUNISME”-sebuah faham yang dilarang di negeri ini. Padahal dalam ajaran maupun prakteknya, Sosialisme jauh berbeda dan bertolak belakang dari ajaran Komunisme. Sosialisme hampir mati di negeri ini ketika rejim orba sedang berada dalam puncak kekuasaannya, dimana pada masa itu, sosialisme merupakan hal yang ditakuti, dihindari bahkan di anggap terkutuk. Propaganda dahsyat untuk membasmi Komunisme, sebagai konsekuensi dari apa yang disebut Peristiwa G-30-S/PKI, telah membawa citra negatif bagi sosialisme, sekalipun saya ulang lagi bahwa kedua ideologi tersebut sangat berbeda dan bahkan bertentangan.

Keputusan MPRS no.XXV/1966 yang sebelumnya tertulis : MELARANG AJARAN KOMUNISME/ MARXISME-LENINISME diubah menjadi MELARANG AJARAN KOMUNISME, MARXISME DAN LENINISME. Perubahan itu dilakukan sebagai bagian dari kampanye yang sistematis dan terencana untuk memperluas sasaran yang dianggap memusuhi rejim Orde Baru yang kapitalis, militeristis dan facistis. Dan memang sejak awal Sosialisme adalah kekuatan yang anti kapitalisme, anti militerisme dan anti facisme.

Lalu pertanyaan yang muncul, Apa kaitan Indonesia dengan Sosialisme? Indonesia dewasa ini menunjukkan gejala-gejala akan terbentuknya negara Indonesia Kapitalis – walaupun Indonesia adalah korban dari negara-negara kapitalis Barat dan Indonesia sendiri sudah menjadi negara kapitalis kecil. Tak dipungkiri lagi, kemiskinan, kejahatan, degradasi moral, dan segala apapun yang menjadikan bangsa ini bobrok adalah akibat dari sistem kapitalisme yang menjamur di negeri ini.
Kapitalisme menjadikan negeri ini sebagai negeri penghasil buruh murah. Kapitalisme dengan keganasannya membuat negeri ini yang kaya akan SDA menjadi miskin hingga kekurangan pangan. Kapitalisme dengan kebuasannya menjadikan pendidikan di negeri ini mahal dan hanya terjangkau bagi anak-anak kaum borjuis. Kapitalisme secara tidak langung telah merubah budaya tolong-menolong menjadi budaya individualisme. Kapitalisme adalah penyebab dari bobroknya negeri ini.
Kapitalisme memang :
LAKNAT!!!,
TERKUTUK!!!,
FUCK CAPITALISM!!!.


Jika negeri ini memang benar-benar dan bersungguh-sungguh keluar dari penderitaannya, hanya ada satu cara untuk negeri Indonesiaku ini ”MENUJU INDONESIA SOSIALIS”.


Referensi:

1. Meyer Thomas. 2003. Sosial-Demokrasi: Dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: CSDS.