Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan. Yang kedua, dilahirkan tapi mati muda. Dan yang tersial, adalah mati tua. Berbahagialah mereka yang mati muda karena tidak mendapat kesialan dan penyesalan di hari tua; n.n. filsuf Yunani
This entry was posted on 07.49
and is filed under
Budaya
,
Humanisme
,
pendidikan
,
Soe Hok Gie
,
tokoh revolusioner
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
Posted on
-
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar